Rabu, 16 Oktober 2019

FILTRASI


Pengertian Filtrasi
Filtrasi adalah suatu metode pemisahan secara fisik, yang digunakan untuk memisahkan antara padatan dengan cairan (larutan). Cairan yang telah melewati proses penyaringan atau filtrasi ini disebut dengan filtrat, sementara padatan yang menumpuk di penyaring disebut residu. 

Tujuan Filtrasi
  • Memanfaatkan limbah atau air kotor untuk dapat digunakan kembali
  • Mengurangi resiko meluapnya limbah atau air kotor
  • Mengurangi terbatasnya air bersih menggunakan pembuatan filtrasi air
  • Mengurangi penyakit yang disebabkan oleh air kotor
  • Membantu pemerintah guna menggalakan air bersih
Metode Filtrasi
  1. Metode filtrasi panas – dipakai untuk memisahkan antara padatan dan cairan, dimana dalam prosesnya mengharapkan tanpa menghasilkan kristal di area funnel penyaring serta peralatan lainnya. Didalam metode ini, peralatan gelas yang nantinya terkena larutan dengan langsung dipanaskan lebih dulu.
  2. Metode filtrasi dingin – dipakai untuk memisahkan antara padatan dan cairan, dimana sesudah penyaringan mengharapkan terjadinya pembentukan kristal. Metode ini memakai es untuk mendinginkan aparatus yang akan digunakan, sehingga temperatur yang ada dalam sistem akan menurun secara drastis serta dapat memicu tumbuhnya kristal. Metode ini secara umum dapat kalian pakai dalam proses rekristalisasi.
  3. Metode filtrasi vakum – dipakai guna memperoleh hasil padatan yang kering seacara cepat. Untuk melakukan pada filtrasi vakum, alat yang diperlukan ialah Funnel Buchner.
Faktor-faktor yang mempengerahuhi Filtrasi
1. Debit Filtrasi
Debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter secara efisien. Sehingga proses filtrasi tidak dapat terjadi dengan sempurna, akibat adanya aliran air yang terlalu cepat dalam melewati rongga diantara butiran media pasir. Hal ini menyebabkan berkurangnya waktu kontak antara permukaan butiran media penyaring dengan air yang akan disaring. Kecepatan aliran yang terlalu tinggi saat melewati rongga antar butiran menyebabkan partikel–partikel yang terlalu halus yang tersaring akan lolos.

2. Konsentrasi Kekeruhan
Konsentrasi kekeruhan sangat mempengaruhi efisiensi dari filtrasi. Konsentrasi kekeruhan air baku yang sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media atau akan terjadi clogging. Sehingga dalam melakukan filtrasi sering dibatasi seberapa besar konsentrasi kekeruhan dari air baku (konsentrasi air influen) yang boleh masuk. Jika konsentrasi kekeruhan yang terlalu tinggi, harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu, seperti misalnya dilakukan proses koagulasi – flokulasi dan sedimentasi.

3. Temperatur
Adanya perubahan suhu atau temperatur dari air yang akan difiltrasi, menyebabkan massa jenis (density), viskositas absolut, dan viskositas kinematis dari air akan mengalami perubahan. Selain itu juga akan mempengaruhi daya tarik menarik diantara partikel halus penyebab kekeruhan, sehingga terjadi perbedaan dalam ukuan besar partikel yang akan disaring. Akibat ini juga akan mempengaruhi daya adsorpsi. Akibat dari keduanya ini, akan mempengaruhi terhadap efisiensi daya saring filter.

4. Kedalaman media, Ukuran, dan Material
Pemilihan media dan ukuran merupakan keputusan penting dalam perencanaan bangunan filter. Tebal tipisnya media akan menentukan lamanya pengaliran dan daya saring. Media yang terlalu tebal biasanya mempunyai daya saring yang sangat tinggi, tetapi membutuhkan waktu pengaliran yang lama. Lagi pula ditinjau daris segi biaya, media yang terlalu tebal tidaklah menguntungkan dari segi ekonomis. Sebaliknya media yang terlalu tipis selain memiliki waktu pengaliran yang pendek, kemungkinan juga memiliki daya saring yang rendah. Demikian pula dengan ukuran besar kecilnya diameter butiran media filtrasi berpengaruh pada porositas, laju filtrasi, dan juga kemampuan daya saring, baik itu komposisisnya, proporsinya, maupun bentuk susunan dari diameter butiran media. Keadaan media yang terlalu kasar atau terlalu halus akan menimbulkan variasi dalam ukuran rongga antar butir. Ukuran pori sendiri menentukan besarnya tingkat porositas dan kemampuan menyaring partikel halus yang terdapat dalam air baku. Lubang pori yang terlalu besar akan meningkatkan rate dari filtrasi dan juga akan menyebabkan lolosnya partikel halus yang akan disaring. Sebaliknya lubang pori yang terlalu halus akan meningkatkan kemampuan menyaring partikel dan juga dapat menyebabkan clogging (penyumbatan lubang pori oleh partikel halus yang tertahan)terlalu cepat.

5. Tinggi Muka Air Di Atas Media dan Kehilangan Tekanan
Keadaan tinggi muka air di atas media berpengaruh terhadap besarnya debit atau laju filtrasi dalam media. Tersedianya muka air yang cukup tinggi diatas media akan meningkatkan daya tekan air untuk masuk kedalam pori. Dengan muka air yang tinggi akan meningkatkan laju filtrasi (bila filter dalam keadaan bersih). Muka air diatas media akan naik bila lubang pori tersumbat (terjadi clogging) terjadi pada saat filter kotor.


Referensi:
ruangguru.co.id. Filtrasi : Pengertian, Definisi, Prinsip, Tujuan, Manfaat dan jenisnya Lengkap. Dikutip 16 Oktober 2019 https://www.ruangguru.co.id/filtrasi-definisi-prinsip-tujuan-manfaat-dan-jenis-jenisnya-terlengkap/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar